Cara Memperkenalkan MPASI pada Bayi
Bayi sedang makan Sumber: Freepik.com |
Apakah si Kecil sudah berusia 6 bulan? Di usia tersebut bayi sudah siap diberi makanan pendamping asi (MPASI). Pengolahan MPASI memiliki cara khusus dan tidak bisa sembarangan.
Saat tahapan pemberian MPASI dimulai kerap kali membuat mama khawatir. Namun, jika dipersiapkan secara matang akan lebih mudah diterapkan kedepannya.
Membuat MPASI menggunakan bahan-bahan alami yang diolah sendiri jauh lebih baik. Dibandingkan menggunakan MPASI instan, karena mengandung bahan pengawet yang dapat memengaruhi kesehatan si Kecil.
Berikut rangkuman mengenai cara memperkenalkan MPASI pada bayi.
Kapan Bayi Boleh Mengonsumsi Makanan Padat?
Bayi berusia di bawah 6 bulan tidak membutuhkan nutrisi atau energi tambahan dari makanan padat. Karena bayi memiliki zat besi dari ASI atau susu formula yang cukup untuk mereka.
Saat usia 6 bulan kandungan zat besi di dalam tubuh si Kecil mulai berkurang. Sehingga ASI atau susu formula saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil. Saat usia bayi sudah berusia 6 bulan, bayi baru boleh mulai mengonsumsi makanan padat.
Sebelum bayi boleh mengonsumsi makan padat. Pastikan terlebih dahulu si Kecil sudah bisa duduk dengan tegak, mengatur kepala dengan stabil, dan mampu menelan makanan yang kental.
Cara Mengenalkan MPASI pada Bayi
Cara terbaik memperkenalkan MPASI pada bayi adalah memberikan makanan dari bahan alami. Puree sayuran atau buah bisa menjadi salah satu pilihan untuk diberikan kepada si Kecil saat mengenalkan MPASI.
Jika bayi hanya diberikan sayuran dan buah saja tidak akan memenuhi nutrisi secara lengkap. Pertumbuhan otak bayi membutuhkan sumber protein hewani, karbohidrat, dan lemak. Dengan olahan nasi dan telur yang dihaluskan menjadi bubur halus bisa menjadi salah satu olahan MPASI.
Berikut cara membuat MPASI yang baik untuk si Kecil:
- Cuci tangan sebelum menyiapkan makanan. Lalu haluskan bahan yang sudah disiapkan, pastikan tidak ada gumpalan dan bertekstur kental.
- Masak makanan hingga matang, kemudian dinginkan sampai suam-suam kuku.
- Suapi si Kecil setengah sendok makan ke dalam mulut. Jika tekstur makanan terlalu kental, tambahkan sedikit air.
- Selalu perhatikan si Kecil saat dirinya sedang makan, untuk memantau jika tersedak atau terdapat reaksi alergi.
- Setelah memberikan MPASI, berilah si Kecil ASI atau susu formula.
- Jangan langsung menidurkan si Kecil sehabis makan.
- Cuci mangkuk, peralatan makan, dan sendok menggunakan air panas setelah selesai pemakaian agar tetap steril.
Jika bayi terus menolak makan hingga menangis jangan paksa si Kecil untuk makan. Coba lagi nanti, dan tetap memberikan ASI atau susu formula yang biasa si Kecil konsumsi sebagai pengganti.
Jenis Makanan yang Aman untuk Awal MPASI
Mulailah dengan jenis makanan yang cenderung tidak menyebabkan alergi untuk si Kecil. Dan sangat penting mengolah makanan MPASI hingga lembut, halus, dan kental agar si Kecil tidak tersedak.
Berikut jenis makanan yang aman untuk awal MPASI si Kecil:
- Buah yang dihaluskan seperti apel, pir, alpukat, pepaya, dan pisang.
- Sayuran yang dihaluskan seperti kentang, labu, ubi, brokoli, dan wortel.
- Sereal gandum untuk bayi yang bebas gula lebih kaya akan zat besi.
- Bubur dari olahan nasi dan protein hewani seperti telur, hati ayam, dan ikan dori.
Pastikan tekstur makanan halus dan tidak ada tambahan garam, gula, atau bahan lainnya. Dan hindari makanan yang perlu dikunyah dengan gigi seperti buah utuh, sayuran mentah, potongan keju, daging utuh, dan permen keras atau kenyal.
Kapan Harus Pergi ke Dokter?
Sebelum bayi mulai mengonsumsi makanan padat. Ada baiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, terutama jika si Kecil memiliki masalah kesehatan atau berkebutuhan khusus.
Jika si Kecil memiliki gejala alergi atau eksim yang parah. Dokter biasanya akan memberikan saran untuk memperkenalan makann padat kepada bayi dengan cara yang tepat.
Apabila si Kecil selalu menolak makanan saat awal MPASI, itu bisa menjadi tanda bahwa si Kecil memiliki masalah kesehatan. Segera konsultasikan hal terebut agar dokter dapat mendiagnosis apa yang dialami si Kecil agar diberikan solusi yang terbaik.
Penulis: Nayshila Putri Ramadhina/Politeknik Negeri Jakarta
Sangat informatif untuk para bunda
BalasHapusinformatif banget, kak!
BalasHapusUmur 3 bulan kayanya ya ka bayi boleh makan pisang kepok
BalasHapusTks kak infonya
BalasHapusApakah makan nasi boleh?
BalasHapus